Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bulan Sebagai Benda Langit yang Diredupkan, Sedang Matahari Bersinar

Yuzhril.com Baru saja matahari terbenam di ufuk barat, rembulan pun terlihat indah dihiasi bintang-bintang yang ada di langit. langit cerah tanpa ada awan-awan yang menutupi bintang-bintang dan rembulan. Kurang lebih yang dirasakan penulis saat di gubuk kebun, sementara akses jaringan tidak ada.

Gambar: Ilustrasi Waktu

Fenomena alam sering terjadi di perkampungan. Sehingga banyak yang kagum pada bulan ketika bercahaya, sementara keindahan matahari terlihat jika cahayanya redup seperti gerhana matahari, bahkan banyak ilmuwan astronom menantikan fenomena gerhana.

Fenomena-fenomena jarang diketahui sebagai seorang yang awam mengenai astronomi. Sedang ilmuwan sudah mengetahui bahwa keindahan cahaya bulan berasal dari cahaya matahari yang dibiaskan saat matahari sejajar dengan bumi dan bulan mendapat pantulan cahaya matahari.

Fenomena alam digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai bulan bercahaya sedang matahari bersinar seperti yang dilukiskan pada  QS Yunus/10: 5.

Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Dialah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah swt tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui” (QS Yunus/10: 5.)

Pandangan Mufassir

Menurut Wahbah Az-Zuhaili dikutip dalam Kitab Tafsir al-Munir, Bahwa matahari diciptakan untuk menghasilkan sinar dari zatnya sendiri, sementara bulan mempunyai cahaya hasil dari pantulan matahari.

Demikian pula yang dinistakan M. Quraish Shihab dikutip dalam Tafsir al-Misbah, matahari mempunyai cahaya, sedang bulan mempunyai cahaya tidak seterang matahari. ini menginformasikan matahari membuktikan bahwa cahaya bersumber dari dirinya sendiri bukan hasil pantulan yang lain.

Berbeda dengan bulan cahayanya dilukiskan dengan kata nur, hal ini mengisyaratkan bahwa sinar bulan bukan dari dirinya tapi pantulan dari matahari.

Allah swt. telah menetapkan peredaran masing-masing dari keduanya, sedang bulan ditetapkan mempunyai manzila-manzila, terus terang Allah swt. menjadikan segala sesuatu mempunyai ukuran-ukuran tertentu. Demikian itu Allah swt. menciptakan siang dan malam agar manusia tidak terlepas dari waktu.

Perspektif Sains

Matahari dan bulan merupakan dua objek yang berbeda, sehingga dari perbedaan tersebut manusia bisa mengenal waktu, seperti perhitungan waktu, perhitungan bulan dan tahun.

Para peneliti astronom membuktikan bahwa bulan mengelilingi bumi dan berotasi pada porosnya pada suatu waktu dan masa yang sama, yaitu selama 29 hari 8 jam. Hal ini membuktikan manusia hanya bisa satu kali melihat bulan purnama pada satu sisi.

Menurut Zaghlul an-Najjar, berpendapat keterlambatan terbit bulan setiap hari menjadikan adanya tempat-tempat persinggahan secara berurutan lagi. Bulan pada malam pertama terlihat sedikit, sampai malam 14 bulan sudah terlihat  sebagai bulan purnama.

Kemudian cahaya bulan berkurang sedikit demi sedikit, kemudian bulan tampak terlihat tua dan tidak tampak sama sekali. Al-Qur’an menyebutkan bulan sebanyak 27 kali dan satu hilal. Hal inilah mengisyaratkan tahapan-tahapan perhitungan bulan sebanyak 28 kali atau sebanyak 28 hitungan satu bulan. 

Hal mengisyaratkan kemukjizatan Al-Qur’an dengan segalah bentuk bukti-bukti ilmiyah yang diberikan Allah swt. kepada manusia.

Penulis : Yuzhril

Posting Komentar untuk "Bulan Sebagai Benda Langit yang Diredupkan, Sedang Matahari Bersinar"