Perkembangan Kebudayaan Islam di Tanah Mandar

Table of Contents

 Gambar : Masyarakat Mandar Melaksanakan Shalat di Mesjid Nurul Ashrar Galung Paara Selatan


Suku Mandar mendiami Provinsi Sulawesi Barat, kurang lebih dari 90%  penduduknya beragama Islam. Agama Islam berkembang di daerah tersebut karena mudah di terima dan banyak ulama yang berpengaruh sehingga Islam berkembang di pelosok daerah tersebut.

Islam sangat melekat di suku Mandar, sebagian tradisi suku Mandar yang sangat berpengaruh terkait dengan syiar Islam yang berkemban di tengah masyarakat. Seiring perkembangan zaman, berbagai perangkat terkait dengan agama Islam demikian juga berkembang, berikut perkembangan Islam di Mandar.

  • Malid Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad Saw. merupakan tradisi Islam yang setiap tahunnya di adakan. Tradisi ini menandakan bahwa di daerah tersebut lestari dan terjaga persaudaraan antara sesama muslim, atas rasa syukur mengadakan maulid Nabi tersebut.

Daerah Salabose, Kabupaten Majene merupakan kediaman Syekh Abdul Mannan menyebarkan agama Islam. Di kediaman Syekh tersebut, tradisi ini  sangat kental. Bahkan cerita di masyarakat beredar, tidak boleh mendahului maulid sebelum Salabose mengadakan. Sebenarnya cerita yang beredar ini fiktif, justru yang tidak boleh didahului 12 Rabiulawal setiap tahun Hijriyah  

  • Pendidikan Islam

Kabupaten Majene merupakan kota pendidikan di Sulawesi Barat. Maka dari itu pendidikan Islama dari dulu sampai sekarang memiliki kemajuan pesat hal ini, di tandai adanya Sekolah Tinggi Negeri Agama Islam (STAIN) Majene. Karena dulu orang-orang Mandar merantau keluar daerah demi mendapatkan pendidikan yang baik.

Awal 2017 beberapa pesantren di Mandar menerapkan Tahfidz Qur’an dan sampai saat ini rata-rata pesantren menerapkan sudah Tahfidz Qur’an. Justru Madrasah Negeri di daerah setempat di ikuti mengadakan program tersebut.

Potensi Madrasah khusus di Majene justru lebih berkubang perlahan demi perlahan, pembelajaran yang di terapkan bukan hanya pembelajaran agama tapi pembelajaran teknologi juga atau mengikuti zaman sekarang.

  • Kehidupan Religius

Kehidupan religius Muslim Mandar ditandai adanya seorang ulama besar yang menguatkan eksistensi Agama Islam di Mandar. Ulama yang sangat berpengaruh adalah Anregurutta KH. Muhammad Thahir yang dikenal luas Imam Lapeo, kediaman beliau berada di Kabupaten Polewali Mandar.

Seiring berkembangnya teknologi sadar diri melaksanakan kewajiban syariat sangat berpengaruh. Rata-rata di daerah sudah menerapkan di mesjid-mesjid alarm/waktu salat otomatis. Masyarakat merasa terpanggil saat waktu salat tiba.

  • Kesimpulan

Perkembangan kebudayaan Islam di Mandar tidak terlepas budaya-budaya yang berkembang dari jaman dulu sampai sekarang, hingga sampai saat ini eksistensinya masih terjaga. Nila-nila keagamaan di dalam kehidupan sosial.

Dari berbagai literatur  diungkapkan bahwa keunikan suatu tempat ditandai adanya suatu kejadian yang sangat berpengaruh di daerah tersebut. Maulid dan budaya berkaitan dengan Islam yang sangat menguatkan religius masyarakat Mandar.

Tentunya dari berbagai budaya Mandar tidak  melanggar norma-norma agama, kecuali orang-orang salah pahami.

Penulis : Yuzhril

Posting Komentar